Bakat VS Jenis Kelamin

Hari ini saya pergi mengantar anak saya yang paling bungsu “Kresno” pergi ke acara “paduan suara” di sebuah radio. Usianya masih 3 tahun. Dan sebelum berangkat kami berkumpul di sekolah. Bersama beberapa anak lainnya sebaya Kresno.

Dari acara mengantar anak inilah saya jadi asyik mengamati, polah tingkah anak dengan sejuta kepolosannya.

Mereka lucu bebas, merdeka dan jujur.

Beberapa hal yang sering saya amati tentang prilaku, adalah respon anak laki-laki dan perempuan terhadap sebuah acara yang membutuhkan ketrampilan verbal, sangat berbeda.

Anak perempuan cenderung lebih mudah di atur, patuh, rapi, dan antutias mengikuti kegiatan dibanding anak laki-laki. So where is the boy during the time? Hehe

Mereka lebih mudah menguasai apa yang diajarkan dibanding laki-laki. Jauh lebih mandiri.

Contoh beberapa hal yang menjadi catatan tentang Kresno adalah. Sejak acara di mulai sampai akhir acara. Dia tidak pernah lepas memandang saya dan sesekali bergelanyut manja di kaki saya. Bahkan tak jarang “ngintil” atau mengikuti kemana saja saya pergi.
Kresno sangat malas mengikuti kegiatan dan beberapa kali menguap. Bahkan sempat tertidur di mobil hingga acara akan di mulai. Susah untuk diajak kompromi ketika dia harus tampil. Hingga saya terpaksa merayunya lewat berbagai macam cara, termasuk menggunakan cara penghabisan memberikan beberapa reward jika dia menuruti apa yang saya mau. Hehe.

Dan dalam catatan saya selama acara berlangsung anak laki-laki jarang mengeluarkan suara untuk mengikuti lagu dibanding anak perempuan yang dengan antutias mengikuti dan menyanyikan lagu. Sekalipun di akhir acara ada lagu baru yang baru saat itu di dengarkan dan di ajarkan. Anak-anak perempuan cenderung mampu dan mau mengikuti.

Dari sini saya jadi penasaran dan mengunjungi paman google terkait bakat yang berbeda yang di miliki oleh anak laki-laki dan perempuan. Dan kali ini saya ingin berbagi kepada semua teman, orang tua atau calon orang tua agar di kemudian hari kita lebih bisa memahami anak-anak dan bagaimana cara terbaik memperlakukan mereka.

Adapun hasil browsing maka di ketahui sebagai berikut :

Dari Pusat Keberbakatan

Beda Bakat Anak Perempuan dan Laki-laki
Saturday, 02 August 2008

Boleh dikata secara umum,
baik anak laki-laki maupun anak perempuan tak memiliki perbedaan signifikan
dalam proses perkembangan intelektual dasar seperti persepsi, belajar, dan daya ingat.

Hanya, menurut Dr Reni Akbar-Hawadi Psi, Ketua Pusat Keberbakatan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, memasuki masa remaja, kemampuan keruangan visual, matematik, dan sains anak laki-laki menjadi lebih menonjol dibanding anak perempuan.

Sebaliknya dalam kemampuan kreativitas verbal di masa
remaja anak perempuan tampak semakin mengungguli anak laki-laki.

Mother And Baby Sat, 02 Sep 2006 09:31:00 WIB

Perbedaan anak berbakat perempuan dan laki-laki lebih
disebabkan nilai-nilai sosial yang berkambang di masyarakat. Boleh dikata secara umum, baik anak laki-laki maupun anak perempuan tak memiliki perbedaan signifikan dalam proses perkembangan intelektual dasar seperti persepsi, belajar, dan daya ingat.

Hanya, menurut Dr Reni Akbar-Hawadi Psi, Ketua Pusat Keberbakatan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, memasuki masa remaja, kemampuan keruangan visual, matematik, dan sains anak
laki-laki menjadi lebih menonjol dibanding anak perempuan. Sebaliknya dalam kemampuan kreativitas verbal di masa remaja anak perempuan tampak semakin mengungguli anak laki-laki.

Reni merasa penting menyoroti masalah anak berbakat perempuan (gifted girls/gifted women). Perempuan bila kecil dianggap paling cepat tumbuh secara fisik, paling cepat berkembang secara psikologis, cepat matang dan juga lebih cerdas daripada laki-laki.

“Tetapi seiring berjalannya waktu, semakin dia tumbuh menjadi dewasa, seolah-olah kecerdasan dan kekaguman orang sekitar pada dirinya seolah-olah lenyap..yang ada adalah pujian bagi anak laki-laki. Dan ini
terus berlangsung sampai masuk dunia karier,” paparnya.

Kalau dicermati, kemampuan anak perempuan tampak lebih menonjol pada saat mereka duduk dibangku SD. Hal ini bisa dilihat dengan membandingkannya tidak hanya dengan anak sebayanya yang perempuan, namun juga dengan anak laki-laki.

Dalam tes verbal yang menyangkut tugas mengeja, pemahaman bahan bacaan yang
kompleks, memahami bentuk-bentuk hubungan logika, terlihat hasil anak perempuan lebih baik daripada anak laki-laki. Juga dalam kemampuan kuantitatif seperti matematika, anak perempuan mampu memberikan hasil yang sama baiknya dengan anak laki-laki berbakat.

Namun, di atas usia 13 tahun, kemampuan anak laki-laki tampak lebih baik daripada anak perempuan. Demikian pula untuk tugas-tugas pemecahan masalah, penguasaan konsep, penalaran dan kreativitas nonverbal baik anak laki-laki maupun anak perempuan mampu bekerja sama baiknya.

Jika perbedaan skor IQ pada sesama anak perempuan tampak menonjol saat mereka dalam masa kanak-kanak, maka pada anak laki-laki terlihat saat mereka memasuki usia dewasa.

Hasil studi longitudinal Terman menunjukkan selama masa sekolah dasar, prestasi anak laki-laki yang berbakat dan tidak berbakat hampir seimbang. Perbedaan menyolok baru akan terlihat setelah akhir masa SMA.

I Love Indonesia so Much….be brigth!
Ditulis dan dirangkum oleh Iweddudul, 17 Januari 2010

Leave a comment